7 Herbal Pereda Demam
Mengingat demam bukanlah kategori ‘penyakit’ melainkan reaksi tubuh menghadapi ragam gangguan imunitas, maka yang diutamakan dalam menghadapi demam adalah tetap menjaga dan meningkatkan energi serta gizi tubuh, terutama penambahan asupan cairan. Di antara herbal (dawa’/ obat) yang Insya Allah berkhasiat unggul untuk meredakan demam antara lain:
Madu (Mel depuratum)
“Barangsiapa meminum tiga sendok madu dalam tiga pagi saja dalam satu bulan, tidak akan terkena penyakit berat” (H.R. Ibnu Majah).
Madu mengandung banyak air dan fruktosa. Madu bersifat antibakteri karena keasaman alami dan hidrogen peroksida yang dihasilkannya. Konsumsi madu secara teratur memperkuat sel darah putih untuk melawan bakteri dan penyakit yang diakibatkan oleh virus.
3-7 sendok makan madu yang dicampur dengan segelas air dingin dan diminum sebelum makan, tiga kali sehari dapat membantu meredakan demam. Terapi ini bermanfaat dilakukan di pagi hari 1 jam sebelum makan untuk detoksifikasi.
Habbatussauda (Nigella sativa)
“Hendaknya kalian mengkonsumsi jinten hitam. Karena jinten hitam mengandung obat untuk segala jenis penyakit, kecuali As-Saam” (H.R. Bukhari & Muslim).
Sifatnya panas dan kering, mengandung 15 macam asam amino, alkaloid, dan saponin. Jinten hitam dapat digunakan untuk meredakan demam yang disertai batuk berdahak dan sejenisnya.
Dari Khalid bin Sa’ad, dia berkata: “Satu ketika aku keluar bersama Ghalib bin abjar. Di tengah perjalanan dia jatuh sakit. Sesampainya kami di Madinah, Ghalib tetap sakit. Ketika Ibnu Abu Atiq menjenguk-nya, dia menyaran-kan pada kami: “Carilah Habbatus-sauda, ambil sebanyak lima sampai tujuh biji, lalu tumbuklah sampai menjadi lembut. Setelah diberi sedikit minyak, teteskanlah pada bagian hidung dan bagian-bagian tubuh yang lain. Soalnya Aisyah r.a. pernah bercerita kepadaku bahwa ia mendengar Nabi SAW pernah bersabda: “Sesungguhnya Habbatussauda ini merupakan penyembuh dari segala macam penyakit, kecuali As-sam”. Saat aku tanyakan, kata Aisyah, “apa itu As-sam?”, Rasulullah menjawab “As sam ialah kematian”. (HR. Bukhari).
Bagi orang yang terserang demam dapat memanfaatkan satu sendok teh serbuk habbatussauda sebanyak tiga kali sehari. Sedangkan untuk anak-anak dapat diteteskan minyaknya 5-7 tetes tiga kali sehari. Biji habatussauda yang dipanaskan, efektif jika dihirup baunya untuk meredakan demam disertai flu. Sedangkan minyaknya apabila dicampur air atau minyak zaitun dapat diminum untuk meredakan demam akibat panas atau peradangan di lambung.
Semangka (Citrullus vulgaris)
Nabi Shallallahu A’laihi Wa Sallam pernah makan semangka dicampur dengan kurma muda yang sudah masak, beliau bersabda: “Panas di buah ini dinetralisir oleh unsur dingin di buah ini” (H.R. Abu Daud & At-Tirmidzi).
Semangka bersifat dingin dan basah. Daging buah semangka rendah kalori dan mengandung air sebanyak 93,4%, protein 0,5%, karbohidrat 5,3%, lemak 0,1%, serat 0,2%, abu 0,5%, dan vitamin A, vitamin B, dan vitamin C. Selain itu, juga mengandung asam amino sitrullin, asam aminoasetat, asam malat, asam fosfat, arginin, betain, likopen, karoten, bromin, natrium, kalium, silvit, lisin, fruktosa, dekstrosa, dan sukrosa.
Semangka bisa dipakai untuk menurunkan demam, yaitu dengan memakan daging buah semangka segar sebanyak 500-1000 gr. Sebaiknya dilakukan 2-3 kali sehari. Untuk meredam efek sampingnya dapat diformulasikan bersama jahe sebagai pereda demam.
Mentimun (Cucumis sativus)
Dari Abdullah bin Ja’far diriwayatkan bahwa ”Rasulullah Shallahu’Alaihi Wa Sallam biasa menyantap mentimun dengan kurma masak” (H.R. At-Tirmidzi).
Timun bersifat dingin dan basah, mengandung 0,65% protein, 0.1% lemak dan karbohidrat sebanyak 2,2%. Juga mengandung kalsium, zat besi, magnesium, fosforus, vitamin A, vitamin B1, vitamin B2 dan vitamin C. Parutan buah timun digunakan untuk mengompres dapat dengan segera menurunkan demam. Mengkonsumsi timun segar juga efektif meredakan demam.
Bawang Merah (Allium cepa)
Dari Aisyah r.a, bahwa ia pernah ditanya tentang bawang merah. Aisyah menjawab: “Makanan yang terakhir kali dimakan oleh Rasulullah, mengandung bawang merah” (H.R. Abu Daud)
Bawang merah bersifat panas dan basah, memiliki kandungan minyak atsiri, sikloaliin, metilaliin, kaemferol, kuersetin, dan floroglusin. Untuk meredakan demam pada anak, cuci lima butir bawang merah lalu kupas. Kemudian parut atau gerus dan tambahkan minyak zaitun secukupnya.
Setelah itu balurkan ke tubuh anak, terutama bagian ubun-ubun, punggung, perut, paha, lengan, dan telapak kaki. Istirahatkan anak untuk mempermudah kesembuhan.
Labu Air (Lagenaria leucantha R.)
“…Dan Kami tumbuhkan untuk dia sebatang pohon dari jenis labu…”(Ash-shaaffat: 146).
Labu bersifat dingin dan basah, mengandung kalsium, zat besi dan vitamin C. Untuk terapi demam dengan memarut labu air lalu diperas dan diambil airnya. Diminumkan 3 kali sehari masing-masing ½ gelas. Bisa juga dibuat sup (sayur) atau direbus dijadikan lalapan.
Zaitun (Oleo europaea)
“Gunakanlah minyak zaitun sebagai lauk dan gunakanlah sebagai minyak rambut, karena ia berasal dari pohon yang penuh dengan berkah.” (HR. Ibnu Majah).
Daun dan tangkai zaitun telah digunakan sebagai lambang perdamaian. Minyak zaitun bersifat dingin dan lembab. Minyak zaitun kaya akan minyak essensial seperti omega 3, 6, dan 9. Terdapat vitamin A, B1, B2, C, D, E, K, dan zat besi di dalamnya.
Karena sifat minyaknya yang dingin dan lembab, maka baik jika dibalurkan kepada penderita demam, terutama bagi bayi yang terserang demam.
Apabila diminumkan dapat melegakan lambung, mengatasi peradangan pada lambung dan mengeluarkan cacing dari dalam perut.
Selain itu daunnya dikenal sebagai pencegah infeksi dan demam. Untuk infeksi/ luka terbuka dapat dibasuhkan air rendaman daun zaitun. Untuk demam dapat dikompreskan dengan beberapa daun yang telah direndam air hangat.
(Tulisan ini disarikan dari Tabloid Bekam Edisi 6/2010)