
Beragam Makanan untuk Menaikkan Trombosit
Beragam makanan untuk menaikkan trombosit cukup beragam, mulai dari daging hingga sayuran. Berbagai makanan ini bisa membantu mempertahankan kadar trombosit yang normal sehingga trombosit bisa berfungsi dengan baik untuk menghentikan perdarahan saat tubuh terluka atau ada pembuluh darah yang rusak.
Makanan untuk menaikkan trombosit biasanya disarankan untuk dikonsumsi saat menderita penyakit yang menyebabkan kadar trombosit turun, misalnya infeksi virus seperti demam berdarah dengue (DBD), COVID-19, atau HIV. Selain itu, anemia aplastik, leukemia, penyakit autoimun, malnutrisi, serta pengobatan seperti radioterapi dan kemoterapi juga bisa menyebabkan trombosit turun.
Trombosit atau keping darah biasanya berjumlah 150.000–450.000 sel per mikroliter darah. Jika rendahnya kadar trombosit ini tidak ditangani, hal ini bisa membuat seseorang lebih rentan mengalami perdarahan, seperti mimisan, lebam, dan gusi berdarah.
Beragam Makanan untuk Menaikkan Trombosit
Terdapat banyak makanan yang bisa menaikkan trombosit karena mengandung berbagai nutrisi, seperti asam folat, vitamin B12, vitamin C, vitamin D, vitamin K, serta zat besi, yang diperlukan untuk menjaga kualitas dan jumlah trombosit agar tetap normal.
Berikut adalah berbagai makanan untuk menaikkan trombosit:
1. Bayam
Bayam merupakan sayuran yang kaya akan asam folat (vitamin B9). Tak hanya bisa mengoptimalkan pembentukan trombosit, nutrisi yang satu ini juga bagus untuk menjaga kualitas sel darah merah dan sel darah putih lho.
2. Tiram
Salah satu nutrisi yang diperlukan untuk menaikkan trombosit adalah zat besi, yang juga dikenal bagus untuk membentuk sel darah merah. Nah, zat besi banyak terkandung dalam tiram lho. Namun, pastikan kamu hanya memilih dan mengonsumsi tiram segar ya.
3. Hati sapi
Hati sapi termasuk salah satu makanan untuk menaikkan trombosit karena mengandung vitamin B12. Hal ini karena vitamin B12 dibutuhkan untuk pembentukan trombosit dan sel darah merah. Sebaliknya, kekurangan vitamin B12 bisa menyebabkan trombosit turun lho.
4. Telur
Telur mengandung vitamin B12 yang bisa membantu pembentukan sel darah merah sehingga kadar trombosit juga ikut meningkat. Selain vitamin B12, telur juga mengandung melatonin dan triptofan yang bisa mengoptimalkan pembentukan trombosit.
5. Tempe
Tempe merupakan makanan fermentasi yang mengandung vitamin B12, probiotik, dan triptofan. Probiotik merupakan bakteri baik yang bisa merangsang pembentukan darah di sumsum tulang belakang.
Sementara itu, triptofan bisa meningkatkan hormon serotonin yang mendukung fungsi pembekuan darah. Dampaknya, bila terjadi pendarahan, kondisi ini bisa teratasi dengan baik.
6. Ikan sarden
Salah satu makanan untuk menaikkan trombosit adalah ikan sarden. Selain mengandung zat besi, ikan yang satu ini juga kaya akan vitamin D yang berfungsi membantu sumsum tulang belakang dalam pembentukan trombosit, sel darah merah, dan sel darah putih.
7. Jeruk
Jeruk dikenal bermanfaat karena tinggi akan vitamin C. Rupanya, vitamin C bisa meningkatkan penyerapan zat besi dalam tubuh sehingga pembentukan trombosit pun makin optimal. Selain itu, vitamin C juga bisa meningkatkan kualitas trombosit dalam membekukan darah saat tubuh terluka lho.
8. Yoghurt
Yoghurt adalah salah satu produk olahan susu yang mengandung probiotik. Nah, seperti yang disebutkan sebelumnya, probiotik merupakan bakteri baik yang juga bagus untuk menaikkan trombosit nih.
9. Jambu biji
Salah satu makanan untuk menaikkan trombosit lainnya adalah jambu biji. Tak hanya buahnya, daun jambu biji juga bagus untuk meningkatkan kadar trombosit lho. Hanya saja, hal ini masih perlu dibuktikan lebih lanjut melalui penelitian.
Selain mengonsumsi makanan untuk menaikkan trombosit di atas, orang yang trombositnya rendah juga perlu menghindari makanan tinggi gula, lemak jenuh, dan garam, serta minuman beralkohol ya. Soalnya, makanan tersebut dapat menghambat peningkatan jumlah trombosit.
Konsumsi makanan untuk menaikkan trombosit tidak perlu dibarengi dengan pengobatan khusus jika kadar trombosit masih di atas 100.000 sel per mikroliter darah.
Sumber: alodokter
Dilihat: 2 kali