Dusta Di Balik Terapi Rendam Kaki !
Terapi Rendam Kaki sedang marak di sebagian besar kota-kota kecil di Indonesia. Kehebohan akan kehebatan alat detox ini yang (katanya…) bisa mengeluarkan racun dengan berbagai warna menyebabkan klinik-klinik detox ramai dikunjungi anggota masyarakat. Bak trik sulap Dedy corbuzer, air rendaman kaki yang pada awalnya bening setelah setengah jam kemudian berubah warna menjadi kuning, hijau, hitam, dll, menjadikan pasien jadi makin bertambah yakin bahwa penyakitnya ikut keluar bersama cairan warna-warni tadi.
Apalagi ditambah dengan penjelasan meyakinkan bahwa cairan yang berwarna hijau menandakan pasien menderita penyakit empedu, warna kuning penyakit hati, warna hitam menandakan tubuh pasien banyak mengandung logam…. dll…dsb…dst…
Padahal…berdasarkan penelitian….semuanya adalah = DUSTA…
” Hasil Penelitian berbagai Labor Ilmiah Dunia, Universitas Indonesia.. Universitas Erlangga dll “
Ray Girvan pada tulisannya “Dodgy Detox” menyimpulkan bahwa semua ini hanyalah sebuah reaksi elektrolisis, suatu topik yang umum pada praktikum anak-anak SD/SMP. Warna merah kekuning-kuningan tersebut adalah besi yang telah teroksidasi yang berasal dari elektroda alat tersebut. Bukanlah suatu kebetulan jika elektroda alat ini perlu diganti dari waktu ke waktu.
Ben Goldcare dari The Guardian melakukan sebuah penelitian kecil untuk menganalisis kandungan zat air sebelum proses detox dan setelahnya. Kandungan besi setelah ‘terapi’ melonjak sangat tinggi jika dibandingkan sebelumnya. Selain itu, tidak ditemukan urea dan kreatinin pada sampel yang dianalisis, menandakan tidak ada racun yang keluar dari tubuh.
Alat ini pun masuk dalam DeviceWatch.org, sebuah situs yang khusus membahas alat-alat medis yang dipertanyakan kebenarannya. Dalam situs ini, Stephen Barrett, M.D. menyimpulkan bahwa alat-alat ini secara medis tidak berguna.
Talkabouthealthnetwork.com bahkan mengatakan bahwa terapi detox kaki juga memiliki resiko karena reaksi ini melepaskan gas Klorin yang beracun dan Hidrogen yang mudah terbakar. Berhati-hatilah jika menggunakan alat ini. Jangan gunakan alat detoks kaki pada ruangan tertutup karena gas berbahaya akan terkonsentrasi. Atau lebih baik lagi, jangan gunakan alat ini.
Mungkin karena Undang-undang perlindungan konsumen yang cukup baik di negara-negara maju, Ray Girvan dalam tulisannya “Bad Science and rusty footbath revisionism” mengatakan bahwa beberapa produsen ‘alat-alat’ tersebut merevisi klaim bahwa ‘racun’ berwarna merah kekuning-kuningan tersebut berasal dari dalam tubuh peserta terapi. Kini mereka mengatakan bahwa warna tersebut berasal dari elektroda pada alat tersebut. Walaupun demikian tentunya manfaat dari alat ini masih belum dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
Sekarang pertanyaannya dibalik :
TERAPI RENDAM KAKI = Membuang Racun Atau Menambah Racun…????
www.rumahsehatherbaholistic.com