Obat Herbal Tetap Ada Efek Samping
Jelang malam tadi, dengar iklan herbal diradio :
” OBAT HERBAL, UNTUK SEMUA PENYAKIT, AMAN TAK ADA EFEK SAMPING ” !
Catatan :
– Jangan berlebihan bila promosi, apalagi PHP
– Bila berjualan herbal hendaknya punya ilmu dasar herbalogi plus patologi anatomi
– Ada sebagian kalangan yang sebaiknya berhati-hati atau menghindari kelompok obat herbal.
CONTOH :
> Ibu hamil dan menyusui. Masa kehamilan adalah masa ketika para ibu harus berhati-hati dalam mengonsumsi apa pun, termasuk obat herbal. Apa yang dikonsumsi ibu hamil bisa saja memengaruhi kondisi janin hingga bisa berakibat kepada keguguran, lahir prematur, atau bayi terlahir cacat. Hal ini juga berlaku bagi ibu menyusui. Asupan yang masuk ke tubuh ibu menyusui bisa mengalir ke dalam ASI. Zat yang terkandung pada obat herbal kemungkinan bisa berdampak kepada kesehatan bayi.
> Orang yang ingin operasi. Terdapat sebagian obat herbal yang bisa memperlambat pembekuan darah atau melancarkan peredaran darah. Hal itu bisa berdampak buruk jika obat herbal dikonsumsi oleh kalangan yang ingin menjalani operasi. Contohnya penggunaan ginkgo biloba harus dihentikan minimal dua minggu sebelum operasi karena tanaman ini bisa memperlambat proses pembekuan darah.
> Sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu. Obat herbal juga bisa menimbulkan efek samping serius jika dikombinasikan dengan obat-obatan medis, seperti obat tekanan darah, obat pengencer darah, dan obat diabetes.
> Memiliki penyakit tertentu. Obat herbal yang awalnya dimaksudkan untuk memberi manfaat baik, justru bisa memperparah kondisi penyakit seseorang. Contohnya obat herbal sambiloto. Obat ini bisa meningkatkan sistem kekebalan tubuh, namun bisa juga berbahaya jika sambiloto dikonsumsi oleh penderita penyakit autoimun. Lalu ada pula obat herbal yang terbuat dari pegagan. Pegagan tidak boleh dikonsumsi oleh orang yang memiliki gangguan organ hati. Menurut penelitian, mengonsumsi pegagan bisa meningkatkan risiko kerusakan hati.