Penyakit ‘Ain Itu Ada
From media muslimah
Ain secara bahasa diambil dari kata ‘ana- ya’inu artinya apabila menatapnya dengan matanya.
Adapun secara istilah, penyakit ‘Ain adalah penyakit yang disebabkan oleh pengaruh buruk pandangan mata, yaitu pandangan mata yang disertai rasa takjub atau bahkan iri dan dengki terhadap apa yang dilihatnya.
Ibnu Atsir ra. berkata, “Dikatakan bahwa Fulan terkena ‘Ain, yaitu apabila musuh atau orang-orang dengki memandangnya lalu pandangan itu mempengaruhinya hingga menyebabkan jatuh sakit.” (An Nihayah, 3/332)
Al Hafidz Ibnu Hajar ra. berkata, “Dan ‘Ain itu adalah pandangan suka disertai hasad yang berasal dari kejelekan tabiat, yang dapat menyebabkan orang yang dipandang itu tertimpa suatu bahaya.” (Fathul Bari, 10/200)
Dari Aisyah ra. Rasulullah Saw. bersabda, “Berlindunglah kalian kepada Allah dari ‘Ain (mata jahat) karena sesungguhnya pengaruh ‘Ain itu haq (nyata).” (HR Ibnu Majah, No : 3499)
Jenis-jenis ‘Ain
Ibnu Qoyyim ra. mengatakan bahwa penyakit ‘Ain ada dua jenis : ‘Ain insi (‘Ain berunsur manusia) dan ‘Ain jinni (‘Ain berunsur jin)
Diriwayatkan dengan shahih dari Ummu Salamah bahwa Nabi Saw. pernah melihat budaj seorang budak wanita di rumahnya yang wajahnya terlihat kusam. Beliau berkata, “Ruqyah wanita ini, ia terkena ‘Ain.” (HR Al Bukhori, 10/171 dan Muslim 2197)
Al Husain bin Mas’ud Al Farro berkata, “Adapun sabda beliau sa’fatun (kusam) bermakna Nadzrotun (terkena ‘Ain dari unsur jin). (Zaadul ma’ad, 4/151)
Tanda-tanda Terkena ‘Ain
Adapun diantara tanda-tanda anak yang terkena pengaruh buruk ‘Ain adalah :
Pertama, Tangisan yang tidak wajar yang tidak kunjung berhenti, kejang-kejang tanpa sebab yang jelas, tidak mau menyusu kepada ibunya tanpa sebab yang jelas. Aisyah ra. berkata, “Suatu ketika Nabi masuk (rumahnya) kemudian mendengar bayi sedang menangis. Beliau berkata, ‘Mengapa bayi kalian menangis? Mengapa tidak kalian bacakan ruqyah-ruqyah (supaya sembih) dari penyakiy ‘Ain?’” (HR Ahmad)
Kedua, Kondisi tubuh yang sangat kurus kering. Dari Jabir ra. bahwa Rasulullah Saw. memberi rukhshas atau keringan bagi anak-anak Ja’far memakai bacaan ruqyah dari sengatann ular. Beliau berkata kepada Asma’ binti Umais, “Mengapa aku lihat badan anak-anak saudaraku ini kurus kering? Apakah mereka kelaparan?” Asma’ menjawab: “Tidak, akan tetapi mereka tertimpa ‘Ain.” Nabi bersabda, “Kalau begitu bacakan ruqyah bagi mereka!”
Bahaya ‘Ain
Ibnu Qoyyim ra. dalam kita Tafsir Surat Muawwadzatain berkata, “Bahaya dari pandangan mata dapat terjadi ketika seseorang yang berhadapan langsung dengan sasarannya. Sasaran tukang pandang terkadang bisa mengenai sesuatu yang tidak patut didengki, seperti benda, hewan, tanaman, dan harta. Dan terkadang pandangan matanya dapat mengenai sasaran hanya dengan pandangan yang tajam dan pandangan kekaguman.” Pengaruh dari bahaya pandangan mata pun hampir mengenai Rasulullah Saw. sebagaimana firman-Nya, “Dan sungguh, orang-orang kafir itu hampir-hampir menggelincirkan kamu dengan pandangan mata mereka ketika mereka mendengar Al Quran dan mereka berkata ‘Dia (Muhmmad) itu benar-benar orang gila.” (Al Qalam : 51)
Terdapat pula hadits dari Ibnu Abbas bahwasanya Rasulullah Saw. bersabda, “Pengaruh ‘Ain benar-benar ada, seandainya ada sesuatu yang bisa mendahului takdir, ‘Ainlah yang dapat melakukannya.” (HR Muslim)