Tips Sehat

Tips Mencegah Obesitas Pada Anak

arya permanaNama Arya Permana seorang anak laki laki asal Karawang Jawa Barat ini belakangan menjadi perbincangan publik. Arya mengalami severe obesity atau obesitas ekstrim. Di usianya yang baru 10 tahun, Arya sudah memiliki berat badan 190 kg. Terlahir dengan berat badan 3,8 kg Arya tumbuh normal layaknya anak lainnya seusianya. Namun menginjak usia 5 tahun tubuh Arya tumbuh dengan cukup drastis. Hingga ketika di usia 7 tahun bobotnya sudah bertambah hingga 95 kg. Berat badan tubuh yang kian bertambah membuat Arya kesulitan untuk beraktifitas.
Obesitas Pada Anak – Orangtua pada umumnya pasti akna merasa senang kalau putra dan putrinya suka makan. Tetapi, kita juga harus waspada dan hati-hati jika anak anak selain banyak makan (poligafi), anak pun suka banyak minum (polidipsi), dan juga banyak buang air kecil (poliuri). Nah waspadai 3 P ini supaya nantinya kita bisa waspada karena bisa jadi ini merupakan gejala awal dari penyakit diabetes. Pada Kasus diabetes pada anak, tentunya ini sangat mengkhawatirkan sekali.

Obesitas Pada Anak

Pada kondisi Secara umumnya, Obesitas Pada Anak ini tentunya beresiko sangat tinggi untuk terkena penyakit diabetes . Bahaya Obesitas pada anak juga mempunyai resiko gangguan pada bagian kelenjar pankreas, yang ini untuk memproduksi insulin. Insulin ini bertanggungjawab penuh untuk mempertahankan kadar gula darah yg tepat, dan juga bisa mengangkut gula ke dalam sel sehingga nantinya akan menghasilkan energi, atau bisa juga disimpan sbg cadangan energi tubuh. Obesitas Pada Anak ini tentunya juga bisa mempengaruhi organ tubuh yang lainnya. Saluran napas anak akan terganggu hingga pada saat tidur akan ngorok, kemudian kondisi tulang untuk menopang tubuh yang berat, akan menjadikan telapak kaki menjadi rata, terus perlemakan pada hati dan juga kondisi psikologis penderita akan merasa minder. Dan yang paling parah adalah bahayanya akan mengakibatkan komplikasi pada jantung. Anda juga harus waspadai Jika ada tanda pada anak gemuk didapati pada bagian leher bagian belakang, kemudian di ketiak atau tuas jari kehitaman berarti anak ini mempunyai resiko terkena diabetes. Nah Selain Obesitas Pada Anak, tentunya anak beresiko diabetes yang dikarenakan oleh faktor dari genetik yaitu adanya riwayat keturunan diabetes dari keluarga.

Tips Pencegahan Obesitas Pada Anak

Usaha pencegahan yg dilakukan obesitas terhadap anak yaitu dimulai dari lingkungan terdekat seperti lingkungan keluarga, sekolah, warga juga sarana beraneka layanan kesehatan. Lingkungan sekolah yakni salah satu ruangan yg amat sangat baik utk mendalami tentang pendidikan kesehatan yg dapat memberikan wawasan, keterampilan pula memberikan sebuah dukungan sosial ini yg bakal menciptakan terjadinya tabiat makanan sehat yg sanggup diterapkan dalam dalam tempo yg lama. Maksud dilakukannya upaya pencegahan obesitas terhadap anak ini yaitu buat terjadinya satu buah peruabahan terhadap pola pula tingkah laku makan yg meliputi dalam meningkatkan sebuah rutinitas utk konsumsi tipe buah & sayuran. & bersama mengurangi mengonsumsi dari makanan & pula minuman yg amat manis & mengandung gula, mengurangi mengonsumsi dari makanan fast food & junk food, pula meningkatkan kegiatan fisik & jjuga mengurangi terjaidnya sedentary life style.
Lifestyle yg sehat yg mampu mempermudah mencegah terjadinya obesitas kepada anak yaitu :

1. Konsumsi makanan seperti buah & sayuran bersama porsi lebih dari 5 porsi dalam sehari.
2. Membatasi melihat tv, main-main pc & serta main-main game playstation kurang dari 2 jam dalam sehari.
3. Sebaiknya janganlah menyediakna tv di kamar anak
4. Kurangilah makanan & serta minuman yg manis & mengandung gula
5. Mengurangi makanan bersama kandungan lemak juga makanan yg digoreng
6. Mengurangi makan di luar
7. Membiasakan utk sarapan pagi & mengambil makanan utk bekal sekolah anak.
8. Membiasakan makan dengan keluargan dilakukan paling tak 1 kali dalam sehari.
9. Konsumsi type makanan yg cocok dgn waktunya atau pas diwaktu.
10. Meningkatkan gerakan fisik yg dilakukan minimal 1 jam dalam sehari.
11. Melibatkan interaksi keluarga utk sanggup memperbaiki gaya hidup dalam mencegah terjadinya gizi berlebihan.
12. Target penurunan berat tubuh bersama trik yg sehat.

Penatalaksanaan yg dilakukan utk kasus obesitas terhadap anak yakni utk anak yg telah sekolah yg mengalami obesitas terhadap anak :

1. Laksanakan assesment atau anamnesa atau sebuah riwayat penyakit & pun penyakit keluarga, jalankan pengukuran antropometri & pula mengetahui status gizi, lakukan satu buah sensor fisik, & lab sederhana pun lakukan anamnesa riwayat diet.
2. Kalau hasil dari assesment ini menunjukkan anak mengalami masalah obesitas & obesitas terhadap anak bersama masalah komorbiditas atau penyakit hipertensi, penyakit diabetes, sleep apnea atau sulit tidur, Bount disease & yang lain, sehingga sebaiknya mendapati perujukan ke hunian sakit utk dapat mendapati penanganan lebih lanjut.
3. & seandainya hasil dari assesment ini menunjukkan bahwa anak mengalami masalah kegemukan & obesitas kepada anak tidak dengan adanya kasus komordibitas sehingga rata-rata sanggup dilakukan penatalaksanaan kegemukan juga kasus obesitas terhadap anak yg dilakukan di Puskesmas.
4. Melaksanakan evaluasi sewaktu 3 bln mula-mula adalah yaitu :
5. – Jikalau berat badana anak mengalami penurunan atau pula konsisten sehingga sebaiknya dianjurkan buat sanggup menyambung lifestyle yg sehat & serta lakukan satu buah evalusasi kekmbali yg dilakukan tiap-tiap 3 bln sekali.
6. – Jia berat tubuh anak mengalami kenaikan, sehingga dilakukan satu buah aktivitas pengaturan terhadap berat tubuh anak dgn kiat yg berstruktur di Puskesmas adalah dalam wujud seperti :
7. – menyusun menu diet yg khususnya dilakukan dengan cara bersama-sama dgn keluarga yg memperoleh penangana di bawah bimbingan ahli gizi yg mesti disesuaikan dgn tingkatan dari obesitas kepada anak. & prinsip diet yaitu bersama konsumsi type makanan yg rendah bakal energi juga rendah protein sedang dgn lebih mengutamakan terhadap kandungan protein yg nilainya biologis tinggi utk dapat mempermudah menghindari terjadinya kehilangan kepada massa otot,
8. – laksanakan latihan fisik atau melaksanakan olahraga yg telah terjadwal & terprogram juga sebagai salah satu tutorial bagi dokter bersama mendapati bimbingan guru atau pula instruktur olahraga, orangtua pun olahraga.
9. Menciptakan satu buah catatan terhadap gerakan harian yg snagat berisi, contohnya merupakan seperti asupan makanan di dalam hunian & di luar hunian, jalankan gerakan fisik, laksanakan kegiatan melihat tv & pun melaksanakan aspek yg sejenisnya, main-main pun menyaksikan tv yang merupakan salah satu wujud sample yg terlampir.
10. Lakukan evaluasi sesudah 3 bln
11. Bila berat badana anak mengalami penurunan atau pun terus sehingga amat dianjurkan buat dapat menyambung satu buah aktivitas pengaturan kepada berat tubuh yg telah terstruktur.

Sumber : Dr.OZ Indonesia

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button