Artikel Kesehatan

Waham Somatik, Keyakinan Tubuh Menderita Penyakit Tertentu

Waham somatik atau delusi somatik membuat penderitanya yakin bahwa dirinya menderita penyakit tertentu atau kecacatan. Penderita waham ini bahkan bisa mengalami kecemasan berlebih atau depresi berat yang bisa menghambat aktivitasnya sehari-hari, sehingga membutuhkan penanganan medis.

Waham somatik adalah kondisi ketika seseorang yakin bahwa dirinya sedang menderita penyakit tertentu. Orang tersebut bisa sangat percaya sedang terinfeksi parasit, mengalami cacat atau kelainan bentuk tubuh, atau menderita kanker.

Beberapa penderita waham somatik terkadang juga merasa tubuhnya sangat bau akibat suatu penyakit. Kondisi ini membuatnya tidak dapat membedakan antara kenyataan dan pikiran yang salah.

Keyakinan yang salah tersebut bisa membuatnya stres berat atau merasa terisolasi hingga aktivitas maupun kehidupan sosial penderitanya terhambat.

Penyebab Waham Somatik

Hingga saat ini, belum diketahui secara pasti penyebab seseorang menderita waham somatik. Namun, ada beberapa faktor yang diduga menjadi penyebab gangguan ini, yaitu:

  • Faktor genetik atau bawaan lahir
  • Riwayat anggota keluarga yang memiliki gangguan jiwa
  • Penyalahgunaan obat-obatan terlarang
  • Konsumsi minuman berakohol secara berlebihan
  • Gangguan fungsi otak yang memengaruhi pola pikir
  • Stres berat

Selain beberapa faktor di atas, waham somatik juga dapat muncul akibat beberapa jenis gangguan kejiwaan yang dialami penderitanya, seperti:

1. Skizofrenia

Skizofrenia merupakan gangguan kejiwaan yang bisa membuat seseorang mengalami halusinasi dan delusi, sehingga penderitanya meyakini sesuatu yang tidak nyata. Oleh karena itu, skizofrenia bisa menyebabkan seseorang menderita berbagai jenis waham, salah satunya waham somatik.

2. Demensia

Demensia adalah penyakit yang bisa menyebabkan penurunan kemampuan berpikir dan mengingat. Pada kasus yang parah, demensia bisa menimbulkan halusinasi maupun delusi sehingga kondisi ini bisa menyebabkan timbulnya waham somatik.

3. Gangguan bipolar

Gangguan bipolar merupakan gangguan mental yang ditandai dengan perubahan suasana secara drastis. Untuk kondisi yang berat, gangguan ini dapat pula menimbulkan delusi, seperti waham somatik yang membuat penderitanya meyakini ia menderita penyakit tertentu.

4. Delirium

Waham somatik juga dapat terjadi pada penderita delirium, yaitu kondisi ketika seseorang mengalami kebingungan parah akibat gangguan di otak. Sama seperti gangguan kejiwaan lain, delirium juga bisa membuat penderitanya mengalami delusi yang menyebabkan dirinya meyakini sesuatu yang tidak nyata.

Cara Mengatasi Waham Somatik

Seseorang dikatakan mengalami waham somatik bila gejalanya telah menetap selama 1 bulan atau lebih. Setelah ia didiagnosis waham somatik, ada beberapa perawatan yang akan dokter berikan untuk mengatasi kondisi ini, yaitu:

Psikoterapi

Psikoterapi, misalnya terapi perilaku kognitif, merupakan salah satu cara untuk mengatasi waham somatik. Psikoterapi dapat mengubah cara berpikir penderita waham somatik untuk menilai kenyataan dan meyakini realita yang dialami tidak seburuk yang dibayangkan.

Obat-obatan

Bila psikoterapi tidak juga mengatasi waham somatik, dokter biasanya akan meresepkan obat antipsikotik atau antidepresan jenis SSRI (serotonin-specific reuptake inhibitor).

Banyak penderita waham somatik yang masih dapat menjalani aktivitasnya dengan baik. Namun, keyakinannya menderita penyakit tertentu sering membuatnya merasa sangat stres dan terisolasi hingga menimbulkan gangguan cemas, bahkan depresi berat.

Penderita waham somatik juga sering kali berobat ke banyak dokter untuk mendukung keyakinannya terkait penyakit yang sedang ia alami. Kondisi ini disebut juga doctor shopping.

Waham somatik biasanya terdiagnosis ketika seseorang berobat ke dokter untuk mengobati penyakit yang ia sangat yakin sedang terjadi dalam tubuhnya. Bila dicurigai waham somatik atau gangguan jiwa lain yang berkaitan, dokter akan merujuk pasien ke psikolog atau psikiater untuk penanganan lebih lanjut.

 

Sumber : Alodokter.com

Dilihat : 235 kali

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button