Adab dan Tuntunan Ketika Menengok Orang Sakit
By Rahmat Bekam
Menjenguk orang sakit termasuk perkara yang disyariatkan Islam. Bahkan dijadikannya sebagai satu bagian dari hak muslim yang atas muslim lainnya. Janji ganjaran yang disediakan juga sangat menggiurkan. Semua itu untuk memotifasi muslim agar menghidupkan akhlak Islam yang agung guna tercipta kehidupan masyarakat muslim yang harmonis dan peduli.
Bagi seorang muslim yang menjenguk sesamanya dianjurkan untuk menghiburnya, meringankan bebannya, dan mendoakan kesembuhan baginya. Karena hal itu memiliki dampak baik bagi diri orang yang sakit. Maka di antara yang bisa disampaikan oleh orang yang menjenguk adalah:
1. Dianjurkan menanyakan tentang kondisinya.
Seperti: Bagaimana keadaanmu? apa yang kamu rasakan?, dan semisalnya. Hal itu telah dilakukan oleh Nabi SAW saat menjenguk seorang pemuda yang sedang sakit dan mendekati kematiannya.
(HR. Al-Tirmidzi no. 983 dan dihassankan oleh Syaikh Al-Albani)
Diriwayatkan juga dalam Shahihain, dari Aisyah Radhiyallahu ‘Anha, saat ia menjenguk Abu Bakar dan Bilal yang sedang sakit demam tinggi lalu ia menanyakan apa yang dirasakan.
2. Menghiburnya dengan kesabaran dan ridha dengan takdir, bahwa sakit yang dideritanya menjadi penghapus dosanya. Diriwayatkan dari Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘Anhuma, ia berkata, “Adalah Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam apabila menjenguk orang sakit beliau berkata padanya,
لَا بَأْسَ طَهُورٌ إِنْ شَاءَ اللَّهُ
“Tidak apa-apa, Insya Allah Suci (dari dosa-dosa dan kesalahan).” (HR. al-Bukhari)
3. Mendoakan kesembuhan untuknya sebanyak tiga kali
Hal sebagaimana pernah diucapkan Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam saat menjenguk Sa’ad bin Abi Waqqash Radhiyallahu ‘Anhu, ia berkata: Allahumma Isyfi Sa’dan (Ya Allah sembuhkanlah Sa’ad) sebanyak tiga kali.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
4. Nabi SAW mengusapkan telapak tangan kanannya atas orang sakit sambil beliau berdoa:
أَذْهِبْ الْبَاسَ رَبَّ النَّاسِ , وَاشْفِ أَنْتَ الشَّافِي , لا شِفَاءَ إِلا شِفَاؤُكَ شِفَاءً لا يُغَادِرُ سَقَمًا
“Hilangkanlah penyakit wahai Rab sekalian manusia, dan berilah kesembuhan, Engkaulah Yang Maha Menyembuhkan, tidak ada kesembuhan kecuali kesembuhan dari-Mu, dengan kesembuhan yang tidak menyisakan penyakit yang lain.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
5. Diriwayatkan Imam Ahmad dan Abu Dawud, Nabi SAW bersabda, “Siapa yang menjenguk orang sakit yang belum sampai ajalnya, lalu dia mendoakannya sebanyak tujuh kali:
أَسْأَلُ اللَّهَ الْعَظِيمَ رَبَّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ أَنْ يَشْفِيَكَ
“Saya memohon kepada Allah Yang Maha Agung, Rabb ‘Arsy yang Agung, agar Dia menyembuhkannya.” Pasti Allah akan menyembuhkannya. (Dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Shahih Abi Dawud).